Oleh Usman Baco Sau (16/2/22)
Salah satu dzikir yang populer dan selalu dibaca kaum muslimin adalah Hasbunallahu wani’mal wakil. Sering kali dibaca untuk menenangkan hati di kala sedang gelisah atau ditimpa musibah. Tidak sedikit pula orang membacanya untuk menambahkan keyakinan dan kepercayaan kepada Allah Subhanahu wataála. Dzikir ini termasuk dzikir-dzikir terbaik karena telah dicontohkan oleh Rasulullah Shallallahu álaihi wasallam dan para sahabatnya serta orang-orang shalih terdahulu.
Dzikir ini terkandung dalam al-Qurán sesuai firman Allah Subhanahu wataála,
ٱلَّذِينَ قَالَ لَهُمُ ٱلنَّاسُ إِنَّ ٱلنَّاسَ قَدْ جَمَعُوا۟ لَكُمْ فَٱخْشَوْهُمْ فَزَادَهُمْ إِيمَٰنًا وَقَالُوا۟ حَسْبُنَا ٱللَّهُ وَنِعْمَ ٱلْوَكِيلُ
(Yaitu) orang-orang (yang mentaati Allah dan Rasul) yang kepada mereka ada orang-orang yang mengatakan: "Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka", maka perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab: "Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung". (QS. Ali Imran (3): 173)
Menafsirkan ayat ini, As-Sa’di Rahimahullahu Taála dalam tafsirnya menjelaskan bahwa ketika Nabi kembali dari Uhud menuju ke Madinah dan mendengar bahwa Abu Sufyan beserta orang-orang yang bersamanya dari kaum musyrikin hendak kembali menyerang Madinah, maka beliau menyeru kembali para sahabatnya untuk bersiap perang. Maka mereka berangkat dengan kondisi masih terluka, demi memenuhi panggilan Allah dan RasulNya, dan menaati Allah dan rasulNya, hingga akhirnya sampailah mereka pada suatu tempat yang bernama Hamra’ al-Asad.
Lalu datanglah seseorang kepada mereka seraya berkata, “Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerangmu,” mereka bertekad untuk menghancurkan kalian, sebagai suatu tindakan menakuti dan menggentarkan mereka. Akan tetapi hal itu tidaklah menambah bagi mereka kecuali iman kepada Allah dan bertawakal kepadaNya, “dan mereka menjawab,
حَسْبُنَا ٱللَّهُ وَنِعْمَ ٱلْوَكِيلُ
‘Cukuplah Allah menjadi penolong kami’, “maksudnya, cukuplah Dia dari segala hal yang mengkhawatirkan kita, “dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung,” yaitu Dzat yang diserahkan kepadaNya urusan hamba-hambaNya dan yang memenuhi kemaslahatan bagi mereka.
Kisah ini menegaskan kepada kita bahwa diantara manfaat dzikir yang diajarkan Nabi kepada umatnya adalah untuk menenangkan hati dan menghilangkan rasa takut dari para musuh, dan dari segala kecemasan dan ketakutan.
Dzikir hasbunallahu wani’mal wakil juga telah disebutkan al-Bukhari Rahimahullahu Taála dalam shahihnya yang menjelaskan bahwa dzikir ini telah dipraktekkan oleh para Rasul terdahulu. Yaitu Nabi Ibrahim Álaihissalam membacanya dalam sebuah ujian besar; saat dilemparkan ke dalam api. Dan Rasulullah Shallallahu Álaihi Wasallam juga telah membacanya saat menghadapi makar kaum musyrikin di Hamra’al-Asad sebagaimana telah dijelaskan di atas.
Dari Abdullah bin Abbas Radhiyallahu Anhuma, sehubungan dengan firman-Nya: Cukuplah Allah menjadi Penolong kami, dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung. (Ali Imran: 173) Doa inilah yang dibaca oleh Nabi Ibrahim Alaihissalam ketika dilemparkan ke dalam api. Nabi Muhammad Saw. mengucapkannya pula ketika orang-orang berkata kepadanya, "Kaum musyrik telah menghimpun pasukannya untuk menyerang kalian. Karena itu, takutlah kalian kepada mereka." Tetapi keimanan Nabi Saw. dan para sahabatnya bertambah kuat dan mengatakan: Cukuplah Allah menjadi Penolong kami, dan Allah sebaik-baik Pelindung. (HR. al-Bukhari, No. 4563)
Keutamaan lain dari dzikir Hasbunallah wani’mal wakil adalah Allah akan menolong hamba-Nya yang sedang dalam kesulitan. Hal ini berlandaskan hadits Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam,
عن عوفٍ بن مالكٍ أنه حَدَثَهُم أَنّ النبي صلى الله عليه وسلم قَضَى بَينَ رَجُلَينِ فَقَالَ المقضي عليه لمِا أَدبَرَ: حَسبِيَ الله ونِعمَ الوَكِيلُ، فَقَالَ النبي صلى الله عليه وسلم: إنَّ الله يَلُومُ عَلى العَجْزِ، ولَكِن عَليكَ بِالكَيْسِ، فَإذا غَلَبَكَ أَمرٌ فَقُل: حَسبِيَ الله ونِعمَ الوَكِيلُ
“Diriwayatkan dari ‘Auf Bin Malik bahwa Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam telah menghakimi dua orang pihak, dan orang terdakwa pun mundur lalu mengucapkan Hasbiyallahu wani’mal wakil. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda: “Sesungguhnya Allah mengecam seseorang yang lemah atau enggan dalam membela diri. Pandailah saat menghadapi situasi. Namun, jika engkau sudah tidak mampu, maka ucapkanlah hasbiyallah wani’mal wakil.” (HR. Abu Daud, No. 3627)
Adapun tentang makna dzikir ini, Syaikh Ibnu Utsaimin Rahimahullahu Taála menjelaskan bahwa Hasbunallahu wani’mal wakil maknanya adalah Allahlah yang telah mencukupkan segala urusan kita. Sesungguhnya Dialah sebaik-baik yang mencukupkan, maka Dia pula sebaik-baik tempat kita bersandar dan sebaik-baik pemberi pertolongan. Akan tetapi Dia hanya menjadi penolong bagi orang-orang berharap kemenangan denganNya dan meminta pertolongan hanya pada-Nya. Maka jika setiap manusia menghadapkan wajahnya hanya kepada Allah dalam setiap urusannya maka Allah pun akan membantunya dan menolongnya serta menjadi tempat bersandar baginya. (Syarah Riyadhush Shalihin, I/542)
Akhirnya, sebagai mukmin yang cerdas, hendaklah kita meneladani Ibrahim Alaihissalam, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, para Sahabat dan Orang-orang shalih terdahulu dengan membaca dzikir Hasbunallah wani’mal wakil di setiap saat, terkhusus di saat-saat genting. Saat berdzikir, pastikan diri kita yakin dan tawakkal sepenuhnya kepada Allah agar hati menjadi tenang, segala ketakutan, keresahan, dan kesedihan dihilangkan oleh-Nya. Serta semoga Allah senantiasa menjaga dan melindungi serta memberikan solusi terbaik dan pertolongan dalam setiap urusan kita. Wallahu A’lam
Salah satu dzikir yang populer dan selalu dibaca kaum muslimin adalah Hasbunallahu wani’mal wakil. Sering kali dibaca untuk menenangkan hati di kala sedang gelisah atau ditimpa musibah. Tidak sedikit pula orang membacanya untuk menambahkan keyakinan dan kepercayaan kepada Allah Subhanahu wataála. Dzikir ini termasuk dzikir-dzikir terbaik karena telah dicontohkan oleh Rasulullah Shallallahu álaihi wasallam dan para sahabatnya serta orang-orang shalih terdahulu.
Dzikir ini terkandung dalam al-Qurán sesuai firman Allah Subhanahu wataála,
ٱلَّذِينَ قَالَ لَهُمُ ٱلنَّاسُ إِنَّ ٱلنَّاسَ قَدْ جَمَعُوا۟ لَكُمْ فَٱخْشَوْهُمْ فَزَادَهُمْ إِيمَٰنًا وَقَالُوا۟ حَسْبُنَا ٱللَّهُ وَنِعْمَ ٱلْوَكِيلُ
(Yaitu) orang-orang (yang mentaati Allah dan Rasul) yang kepada mereka ada orang-orang yang mengatakan: "Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka", maka perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab: "Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung". (QS. Ali Imran (3): 173)
Menafsirkan ayat ini, As-Sa’di Rahimahullahu Taála dalam tafsirnya menjelaskan bahwa ketika Nabi kembali dari Uhud menuju ke Madinah dan mendengar bahwa Abu Sufyan beserta orang-orang yang bersamanya dari kaum musyrikin hendak kembali menyerang Madinah, maka beliau menyeru kembali para sahabatnya untuk bersiap perang. Maka mereka berangkat dengan kondisi masih terluka, demi memenuhi panggilan Allah dan RasulNya, dan menaati Allah dan rasulNya, hingga akhirnya sampailah mereka pada suatu tempat yang bernama Hamra’ al-Asad.
Lalu datanglah seseorang kepada mereka seraya berkata, “Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerangmu,” mereka bertekad untuk menghancurkan kalian, sebagai suatu tindakan menakuti dan menggentarkan mereka. Akan tetapi hal itu tidaklah menambah bagi mereka kecuali iman kepada Allah dan bertawakal kepadaNya, “dan mereka menjawab,
حَسْبُنَا ٱللَّهُ وَنِعْمَ ٱلْوَكِيلُ
‘Cukuplah Allah menjadi penolong kami’, “maksudnya, cukuplah Dia dari segala hal yang mengkhawatirkan kita, “dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung,” yaitu Dzat yang diserahkan kepadaNya urusan hamba-hambaNya dan yang memenuhi kemaslahatan bagi mereka.
Kisah ini menegaskan kepada kita bahwa diantara manfaat dzikir yang diajarkan Nabi kepada umatnya adalah untuk menenangkan hati dan menghilangkan rasa takut dari para musuh, dan dari segala kecemasan dan ketakutan.
Dzikir hasbunallahu wani’mal wakil juga telah disebutkan al-Bukhari Rahimahullahu Taála dalam shahihnya yang menjelaskan bahwa dzikir ini telah dipraktekkan oleh para Rasul terdahulu. Yaitu Nabi Ibrahim Álaihissalam membacanya dalam sebuah ujian besar; saat dilemparkan ke dalam api. Dan Rasulullah Shallallahu Álaihi Wasallam juga telah membacanya saat menghadapi makar kaum musyrikin di Hamra’al-Asad sebagaimana telah dijelaskan di atas.
Dari Abdullah bin Abbas Radhiyallahu Anhuma, sehubungan dengan firman-Nya: Cukuplah Allah menjadi Penolong kami, dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung. (Ali Imran: 173) Doa inilah yang dibaca oleh Nabi Ibrahim Alaihissalam ketika dilemparkan ke dalam api. Nabi Muhammad Saw. mengucapkannya pula ketika orang-orang berkata kepadanya, "Kaum musyrik telah menghimpun pasukannya untuk menyerang kalian. Karena itu, takutlah kalian kepada mereka." Tetapi keimanan Nabi Saw. dan para sahabatnya bertambah kuat dan mengatakan: Cukuplah Allah menjadi Penolong kami, dan Allah sebaik-baik Pelindung. (HR. al-Bukhari, No. 4563)
Keutamaan lain dari dzikir Hasbunallah wani’mal wakil adalah Allah akan menolong hamba-Nya yang sedang dalam kesulitan. Hal ini berlandaskan hadits Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam,
عن عوفٍ بن مالكٍ أنه حَدَثَهُم أَنّ النبي صلى الله عليه وسلم قَضَى بَينَ رَجُلَينِ فَقَالَ المقضي عليه لمِا أَدبَرَ: حَسبِيَ الله ونِعمَ الوَكِيلُ، فَقَالَ النبي صلى الله عليه وسلم: إنَّ الله يَلُومُ عَلى العَجْزِ، ولَكِن عَليكَ بِالكَيْسِ، فَإذا غَلَبَكَ أَمرٌ فَقُل: حَسبِيَ الله ونِعمَ الوَكِيلُ
“Diriwayatkan dari ‘Auf Bin Malik bahwa Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam telah menghakimi dua orang pihak, dan orang terdakwa pun mundur lalu mengucapkan Hasbiyallahu wani’mal wakil. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda: “Sesungguhnya Allah mengecam seseorang yang lemah atau enggan dalam membela diri. Pandailah saat menghadapi situasi. Namun, jika engkau sudah tidak mampu, maka ucapkanlah hasbiyallah wani’mal wakil.” (HR. Abu Daud, No. 3627)
Adapun tentang makna dzikir ini, Syaikh Ibnu Utsaimin Rahimahullahu Taála menjelaskan bahwa Hasbunallahu wani’mal wakil maknanya adalah Allahlah yang telah mencukupkan segala urusan kita. Sesungguhnya Dialah sebaik-baik yang mencukupkan, maka Dia pula sebaik-baik tempat kita bersandar dan sebaik-baik pemberi pertolongan. Akan tetapi Dia hanya menjadi penolong bagi orang-orang berharap kemenangan denganNya dan meminta pertolongan hanya pada-Nya. Maka jika setiap manusia menghadapkan wajahnya hanya kepada Allah dalam setiap urusannya maka Allah pun akan membantunya dan menolongnya serta menjadi tempat bersandar baginya. (Syarah Riyadhush Shalihin, I/542)
Akhirnya, sebagai mukmin yang cerdas, hendaklah kita meneladani Ibrahim Alaihissalam, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, para Sahabat dan Orang-orang shalih terdahulu dengan membaca dzikir Hasbunallah wani’mal wakil di setiap saat, terkhusus di saat-saat genting. Saat berdzikir, pastikan diri kita yakin dan tawakkal sepenuhnya kepada Allah agar hati menjadi tenang, segala ketakutan, keresahan, dan kesedihan dihilangkan oleh-Nya. Serta semoga Allah senantiasa menjaga dan melindungi serta memberikan solusi terbaik dan pertolongan dalam setiap urusan kita. Wallahu A’lam